Harga BTC, ETH, EOS, XRP, LTC (REAL TIME)

Wednesday, March 15, 2017

Penelitian Tindakan Kelas SD

Assalamualaikum Wr.Wb

PTK merupakan kependekan dari Penelitian Tindakan Kelas. Dimana PTK ini diharuskan ada tindakan setelah dilakukannya penelitian. berbeda dengan Penelitian, karena penelitian hanya melakukan penelitian saja dan tidak ada tindakan apapun setelah melakukan penelitian dan itu hanya dijadikan sebuah informasi tentang apa dan mengapa. yang perlu jadi perhatian PTK ini seperti dari kepanjangannya yaitu Penelitian tindakan Kelas, sudah pasti baik masalah,penelitian, dan tindakan terjadi di dalam Kelas. lain hal nya dengan Penelitian saja.

Dalam hal ini dimana setiap Fakultas Keguruan menekankan kepda semua mahasiswa dan mahasiswinya untuk bisa atau mahir dalam melaksanakan PTK, tentu saja itu merupakan tuntutan karena tujuan dari pendidik yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun dalam proses penggalian ilmu di setiap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) diharuskan ada bukti bahwa mahasiswa dan mahasiswinya benar-benar melaksanakan kegiatan PTK tersebut.

Bukti tersebut dianatanya:

1. Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Proposal ini merupakan pengajuan dari peneliti untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. tentu saja proposal ini dibuat setelah melakukan penilaian awal dalam proses belajar mengajar siswa, dimana hasil dari proses belajar mengajar tersebut perlu diadakannya penelitian. misalnya nilai hasil belajar siswa yang kurang dari KKM mencapai 65% atau lebih besar dibandingkan nilai siswa yang lebih dari KKM yang ditentukan. maka itu dianggap perlu melakukan penelitian. maka sebelum anda melakukan Penelitian Tindakan Kelas buatlah rencana penelitian terlebih dahulu.
2. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Laporah Hasil Penelitian ini merupakan bukti yang kedua dan merupakan yang paling utama dalam PTK. karena dalam laporan ini memiliki rincian tentang proses penelitian itu dilaksanakan. dan merupakan kajian-kajian dari seluruh tindakan dalam penelitian.

Dalam Laporan ini terdiri dari beberapa BAB dimana setiap bab menjelaskan setiap langkah mulai dari Latar belakang sampai dengan hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya penelitian.

Berikut contoh Bab nya.

Jika membutuhkan contoh untuk dijadikan Referensi Anda silahkan Unduh PTK PKN dengan klik link di bawah;



ini adalah Contoh LAPORAN PTK PKN BAB I



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn ) diberikan sejak SD sampai SLTA. Dengan PKn seseorang akan memiliki kemampuan untuk mengenal dan memahami karakter dan budaya bangsa serta menjadikan warga negara yang siap bersaing di dunia internasional tanpa meninggalkan  jati  diri  bangsa. Melalui PKn setiap warga negara dapat mawas diri dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini yang memberi dampak positif dan negatif. PKn juga bermanfaat untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Pada kenyataannya,  PKn dianggap ilmu yang sukar dan sulit dipahami. PKn adalah pelajaran formal yang berupa sejarah masa lampau, perkembangan sosial budaya, perkembangan teknologi, tata cara hidup bersosial, serta peraturan kenegaraan. Begitu luasnya materi PKn menyebabkab anak sulit untuk diajak berfikir kritis dan kreatif dalam menyikapi masalah yang berbeda. Sementara anak usia sekolah dasar tahap berfikir mereka masih belum formal, karena mereka baru berada pada tahap Operasi Onal Konkret ( Peaget : 1920 ). Apa yang dianggap logis, jelas dan dapat dipelajari bagi orang dewasa, kadang – kadang merupakan hal yang tidak masuk akal dan membingungkan bagi siswa. Akibatnya banyak siswa yang tidak memahami konsep PKn.
Berdasarkan temuan Penyusun, sebagian besar siswa kurang aktif dan berfikir kritis dalam materi Lembaga Negara. Apabila anak menghadapi masalah kontekstual baru yang berbeda dengan yang dicontohkan, anak belum mampu berfikir kritis dan menemukan solusi dengan benar sehingga banyak anak yang menjawab salah, dan dengan alasan soalnya sulit. Karena itu wajar setiap kali diadakan tes,  nilai pelajaran PKn selalu rendah dengan rata – rata kurang dari KKM.
Seperti yang dialami Penyusun sendiri, setiap ulangan PKn nilai rata – rata anak di bawah 75. Termasuk  pada materi Lembaga Negara. Nilai rata – rata formatif  hanya 65.  Dari 27 siswa hanya 11 siswa atau 50 %  yang memperoleh nilai 75 ke atas. Sedangkan 11 siswa yang lain 50%  mendapat nilai dibawah 75.
Menghadapi kenyataan tersebut di atas,  Penyusun tertarik untuk mendalami dan melakukan tindakan – tindakan perbaikan pembelajaran PKn, khususnya materi Lembaga Negara melalui penelitian tindakan kelas. Perbaikan yang  Penyusun lakukan mengenai penerapan metode bermain peran pada materi pengambilan keputusan bersama. Harapan Penyusun adalah terjadinya pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan serta lebih bermakna dan adanya keberanian peserta didik yang tuntas untuk menyelesaikan masalah kontektual dengan benar serta untuk lebih menguasai pelajaran.
Hipotesis yang Penyusun lakukan adalah dalam bentuk laporan hasil yaitu berjudul “ Meningkatkan hasil belajar Pada materi Lembaga Negara melalui metode bermain peran dengan model pembelajaran cooperative  learning siswa kelas VI SD Negeri Mekarbakti II Kec. Kadungora”

1.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran, sebagai berikut.
a)         Siswa kurang memahami konsep Lembaga Negara.
b)        Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
c)         Siswa kurang terampil dalam berkomunikasi dengan teman sebaya.
d)        Hasil belajar siswa rendah

2.      Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, Penyusun berusaha mencari faktor penyebab masalah dengan melakukan refleksi, bertanya kepada siswa dan melakukan diskusi dengan teman sejawat. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa penyebab siswa belum memahami materi pengambilan keputusan bersama seperti berikut.
a)         Guru tidak menggunakan alat peraga.
b)        Bahwa semua siswa yang terlibat dalam pembelajaran saat melakukan diskusi hanya beberapa siswa yang aktif, sedangkan yang lain hanya mendengarkan.
c)         Kurangnya contoh dan latihan.
d)        Kurangnya bimbingan guru secara menyeluruh.

3.      Alternatif dan Pemecahan Masalah
Dari analisis masalah di atas, peneliti menemukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah sebagai berikut.
a)         Guru perlu menerapkan metode pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn tentang Lembaga Negara.
b)        Guru perlu memberikan contoh nyata melalui dengan kelompok.
c)         Guru perlu memberikan latihan dan bimbingan secara menyeluruh pada pembelajaran PKn tentang Lembaga Negara.

B.     Rumusan Masalah
Setelah menemukan faktor penyebab siswa belum memahami materi Lembaga Negara pada pelajaran PKn, peneliti berusaha merumuskan permasalahan. Rumusan masalah tersebut seperti berikut.
1.             “Bagaimanakah keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn tentang Lembaga Negara?”
2.             “ Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan hasil belajar PKn tentang Lembaga Negara di kelas VI SD Negeri Mekarbakti II?”

C.    Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah Meningkatkan penguasaan konsep Lembaga Negara dengan Bermain peran secara berkelompok.
1.             Mencari informasi keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn tentang Lembaga Negara.
2.             Mendiskripsikan penerapan metode bermain peran dengan model cooperative Leraning  untuk meningkatkan hasil belajar tentang Lembaga Negara siswa kelas VI SDN Mekarbakti II

D.    Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.    Bagi Peneliti:
a)    Memperbaiki pembelajaran yang sudah dikelolanya.
b)   Memupuk rasa percaya diri karena telah berhasil melakukan analisis terhadap hasil kinerjanya sehingga dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan, kemudian mengembangkan alternative untuk mengatasi kelemahannya.
c)    Dapat berkembang secara profesional.
2.      Bagi siswa
a)      Dapat memperbaiki hasil belajar.
b)      Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran.
3.      Bagi sekolah
a)      Dapat digunakan untuk mengembangkan sekolah kearah yang lebih baik.
Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah.


Demikian Posting tentang PTK SD
terimakasih sudah berkunjung. "Semoga Bermanfaat"
Amiiiii..iiinn.

No comments:

Post a Comment